Hujan turun petang itu,
Titis demi titis jatuh ke atas ku,
Aku masih berdiri di situ,
Tegak tidak berganjak,
Tubuhku gigil kesejukan,
Tanganku memeluk tubuh,
Dengan harapan dapat kupanaskan badan,
Mengharap.
Aku biarkan air hujan mengalir,
Dari kepala terus ke kaki,
Berakhir di tanah yang aku pijak,
Aku mendongak ke langit,
Apa mungkin dosa ku terhapus,
Seperti mana air hujan meninggalkan tubuh aku,
Mungkinkah dosa aku terampun,
Aku terus mendongak,
Mengharap.
3 comments:
janganlah terus menunggu...
dok tegak tak berganjak
kalo demam cemana ?
memang dalam keadaan demam pun semasa menulis.hahaha.
Post a Comment