daun kering gugur dari dahan
yang dulunya jadi tempat merpati bersarang
berembun kala dingin pagi
berimbun teduh dari terik sang mentari.
indah saja bayangan retrospektif
bawa khayalan kita menerobos cahaya;
kau berdiri sambil tangan mendepa
mengarus angin
membiar rambutmu diperkosa udara--
sewenang-wenangnya
lalu aku datang menyusup dari belakang
jejak aku pada timbunan daun kering menyedarkan kau akan hadirku
dan kau pura2 buat tak tahu
membiar saja alur takdir berlalu
aku memeluk erat tubuhmu
menjerat jemarimu
mengucup bahu
mengucap rindu
tatkala matamu berpejam
dan berimagi seolah semua itu benar2 berlaku
maka senyum saja kau waktu itu.
:)
No comments:
Post a Comment