engkau siapa?
hidup aku yang dulunya diwarnai bebungga segar
kini layu menyembah bumi
hinggakan aku rayu pada rerumput agar tumbuh
tapi mereka enggan seolah rayuanku hanya halunisasi
engkau mahu apa?
nafas ku sesak setiap sepurnama malam
melangkah selangkah pun aku mula gusar
hinggakan aku merasakan kau bagaikan firaun
mengarahkan kulinya mengacukan tombak kala aku bernafas
engkau bagitahu aku engkau apa?
mengekori aku seperti bayangan kala mentari menegak
tetap berada disisi aku tidak putus walau sedetik
engkau punya kuasa yang menghukum aku
yang membunuh rohani aku secara kejam
lalu mereputkan lahiriah aku perlahan?
engkau?
memori kejam yang ingin bunuh aku
lalu menyeru aku untuk terbang ke langit ke tujuh
terus terjun merentasi segala petala langit
akhirnya jiwa aku terbang dan engkau tersenyum senang.